Welcome @ Anandia Yuska Blog..... Give Me Comment If You Like..... Thank You.....
ANANDIA YUSKA BLOG - KONSULTASI DOKTER SPESIALIS KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN

Kamis, 18 Desember 2008

OPERASI SELAPUT DARA [ HYMENOPLASTY ]

Mitos keluarnya darah saat malam pertama masih dijadikan ritual sakral yang akan menentukan harga diri seorang perempuan. Masih tertanamnya keyakinan akan keperawanan yang di identikkan dengan sobeknya selaput dara (Hymen) yang kemudian di barengi dengan keluarnya darah saat bersenggama pertama kali membuat nilai selaput dara sangat diagungkan. Hal ini dilatar belakangi masih rendahnya pengetahuan seksualitas yang dimiliki oleh masyarakat di negara berkembang termasuk Indonesia.

Rasanya, masih sangat kental dalam budaya masyarakat kita bahwa selaput dara adalah salah satu penanda keperawanan atau virginitas seorang wanita. Yang patut disayangkan, kesalahan serta kurangnya informasi akurat mengenai bagian organ genital wanita ini masih sering terjadi dan kerap kali merugikan posisi para Kaum Hawa. Salah satu informasi yang sering keliru atau bahkan tak banyak orang tahu adalah bentuk selaput dara wanita memang berlainan dan memiliki lubang atau pori yang bentuknya bervariasi bahkan derajat kelembutan dan fleksibilitasnya pun berbeda-beda. Dengan mengetahui fakta bahwa bentuk selaput dara bervariasi diharapkan dapat mengubah persepsi serta meluruskan anggapan yang salah tentang organ kewanitaan ini.Selaput dara ini mempunyai banyak bentuk diantaranya selaput melingkari lubang vagina (annular hymen), dan selaput yang ditandai dengan beberapa lubang yang terbuka (septae hymen). Selain itu ada juga selaput yang ditandai beberapa lubang terbuka, tapi lebih kecil dan jumlahnya lebih banyak (cibriform hymen). Karena bentuknya selaput, pendarahan pada bagian ini biasanya sedikit. Nah, inilah yang biasa suka mengeluarkan darah saat melakukan seks pertama. Tapi belum tentu semua wanita akan begitu. Bila seorang wanita memiliki bentuk selaput annular yang wujudnya sangat tipis, maka kemungkinan besar ia tidak akan mengalami pendarahan sama sekali pada saat hubungan seks pertama kali. Dengan fakta ini pula, sebagian dari mitos tentang darah keperawanan sebenarnya dapat diluruskan. Pada perempuan yang sangat berpengalaman dalam berhubungan seksual , bisa saja lubang selaputnya membesar namun masih menyisakan jaringan selaput dara (introitus).



Keterangan Gambar :
Jenis selaput dara berdasarkan bentuknya.
Dari kiri ke kanan : Annular, Septate, Cibriform, Introitus.
Selain jenis yang tipis dan berlubang, ada pula wanita yang bagian selaputnya tidak memiliki lubang sama sekali atau juga disebut "impervorate hymen". Jenis ini adalah suatu kelainan genetika dan seorang wanita biasanya akan kesulitan saat memasuki masa menstruasi. Ini adalah kelainan kongenital atau bawaan sejak lahir. Akibatnya seorang wanita tidak menstruasi dalam jangka waktu lama, padahal ia sebenarnya haid tapi darahnya tertahan di dalam vagina dan bisa menimbulkan tumor. Setelah seorang perempuan mengalami menstruasi yang pertama kali, lubang pada selaput dara dapat bertambah lebar. Namun yang pasti, setelah robek atau terkoyak selaput dara tidak dapat dikembalikan menjadi utuh seperti semula. Meskipun telah ada operasi yang mengklaim dapat memperbaiki selaput dara hal itu sebenarnya dilakukan demi memulihkan trauma mental dan psikologis pasien saja.

Operasi perbaikan selaput dara atau dalam istilah medis di sebut hymenoplasty bertujuan menyatukan kembali selaput dara yang telah robek, tapi meski diperbaiki selaput dara yang telah mengalami operasi tidak akan sama dengan yang masih utuh karena selaput dara adalah jaringan tipis yang relatif avaskuler ( sedikit mengandung pembuluh darah ). Meskipun banyak peminatnya, seharusnya operasi selaput dara ini hanya dilakukan atas indikasi yang jelas misalnya pada korban perkosaan, trauma akibat kecelakaan, atau akibat tindakan operasi yang perlu dilakukan namun dapat merusak selaput dara.

Lama dan tehnik operasi tidak sama antara satu pasien dengan pasien yang lain, hal ini tergantung dari jenis robekan yang ada. Apabila robekan baru terjadi dan hanya pada satu tempat, sedangkan selaput dara sisanya masih utuh operasi biasanya hanya memakan waktu sekitar 10-20 menit. Lain halnya bila selaput dara tersisa sangat sedikit memerlukan waktu lebih lama yaitu antara setengah sampai satu jam. Tehnik yang dibutuhkan akan semakin rumit bila robeknya selaput dara sudah lama dan di beberapa tempat. Kemungkinan tersambung dengan sempurna pun menjadi kecil. Selanjutnya bila diinginkan juga seperti mengalami keluar darah pada “malam pertama”, maka akan ditanamkan kapsul gelatine berisi semacam darah buatan yang akan pecah setelah melakukan senggama. Hal itu dilakukan terutama di luar negeri. Jenis bius yang di berikan juga tergantung jenis operasi yang dilakukan. Jika sederhana bisa dilakukan bius lokal sedangkan yang sulit diperlukan bius regional.

Tidak seperti operasi lain, hymenoplasty mengundang kontroversi dari banyak kalangan. Dalam beberapa kasus, operasi tersebut dianggap sangat membantu psikis korban perkosaan namun disisi lain di pandang sebagai bentuk penipuan dalam rumah tangga. Lagipula selaput dara yang utuh sama sekali tidak ada kaitannya dengan kepuasan seksual.

Sekali lagi, selaput dara bukanlah segala-galanya dalam berumah tangga. Perkawinan akan sangat bahagia bila masing-masing pihak mau menerima keadaan pasangan apa adanya. Kalaupun ada masa lalu yang buruk jadikan itu hanya sebagai lembaran yang harus ditutup dan kemudian memandang perkawinan sebagai lembaran baru untuk diisi bersama-sama.


Ditulis oleh : Dr. H. ANANDIA YUSKA, SpOG
Contact : 0811613210 / 021-99790123
Email : anandia_yuska@yahoo.com
Sumber : dari berbagai sumber

4 komentar:

  1. prawan bukan penentu keabadian cinta

    BalasHapus
  2. saya masih belum mengerti dg penjelasan diatas... saya indin penjelasan nya sekali lagi.....

    saya dan suami saya pada saat malam pertama, suami saya bertanya, knpa tidak berdarah, padahal masuk nya susah, sempit dan sakit, tapi kenapa tidak berdarah.....????
    saya bingung harus jawab apa...

    dan suami saya juga takut klau itu ternyata adalah kelainan terhadap saya... dan takut nya kami tidak bisa pnya anak.... bagamana saya harus menjelaskan nya pada suami saya, agar tidak timbul keraguan satu sama lain...

    BalasHapus